Sunday, 16 December 2012

Waktu Tidak Membuktikan Apa-apa

Waktu Tidak Membuktikan Apa-apa
Oleh: Hanspackard

Meskipun waktu tidak membuktikan apa-apa lagi
Atau meskipun waktu tidak mampu menjawab pertanyaan
Apakah kita masih menunggu agar waktu menyelesaikan ini?

Beranjaklah, waktu telah melupakanmu
Waktu tidak menganggap bahwa ia akan menunjukkan bahwa cinta yang kau jaga adalah benar
Waktu tidak menganggap bahwa ia harus menenggang pada dukamu

Lupakanlah, waktu telah meninggalkanmu dalam kesendirian yang membuatmu lupa bahwa engkau pernah memiliki cinta
Lupakanlah, waktu telah pergi dan enggan menghampirimu lagi, ia tidak berdaya

Dengarlah, waktu hanya akan membuatmu terkenang pada kenyataan di masa lalu yang menyedihkanmu
Waktu hanya bisa begitu
Hingga engkau tersungkur dan pilu
Waktu tidak memperbaikimu

Waktu sudah tidak membuktikan apa-apa

Kalau saja waktu menemuimu, jangan lagi ditanya bila ia membuktikan semuanya.
Ia hanya tidak ingin membuktikan apa-apa.

|dibaca di boosdiary di radio boss| backsound Fix You - Cold Play|

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Thursday, 6 December 2012

Ingin Kembali untuk Mereka

Mengenang Mereka
Sungguh setiap kali sedang sendiri seperti saat ini, kepiluan menyeruak di rongga dada. Sesak.
10 tahun kami tidak bersama-sama. Mereka pasti merasakan kehilangan yang mereka merasa tak punya.
Mereka tak pernah mengungkapkan keinginan mereka secara berterus terang.

Ingin Kembali
Akumulasi pemikiran itu mendorong perasaan untuk menghentikan semua yang sedang dikejar sekarang supaya bisa bersama-sama dengan mereka.
Sebagai pengabdian untuk kehidupan mereka yang renta dan susah selama hidupnya.

Ambisi yang Bergelora
Keinginan untuk mencapai pendidikan hingga master di universitas ternama membuat perasaan itu kian kacau.
Mencapai prestise tertinggi dalam hidup.

Doa
Allahumma Ya Allah! Ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, ampunilah kesalahan-kesalahan mereka, sayangi mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kecil.
Allahumma Ya Allah! Mudah sekali kami berbuat dosa dengan kesadaran kami, kami memohon ampun Ya Allah. Kami takut sekali kepada Engkau. Sungguh tarikan nafas kami ini adalah karunia-Mu.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tuesday, 4 December 2012

Petualangan Harus Segera Dimulai

Terpikir bahwa kesulitan akan banyak sekali, sehingga kerap terasa untuk mundur dari keinginan untuk berpetualang.
Pergi jauh ke pulau lain, bila mungkin ke negeri yang lain.

Kecemasan
Perasaan cemas mungkin wajar, tapi ini akut. Segala hal dianggap menjadi ancaman sehingga kami sibuk mencari solusi sejak kini. Ada baiknya juga ada buruknya. Baiknya, mungkin segala persoalan yang akan terjadi telah dipersiapkan untuk dihadapi dan solusi segera ada. Tapi buruknya, pikiran jadi kusut.

Harapan
Petualangan ini untuk mematangkan proses berpikir. Hidup menyisakan pilihan-pilihan sulit yang harus diambil. Jika berhasil, maka petualangan ini menjadi berkah. Jika sebaliknya -buruk- maka akan menjadi pengalaman berharga.

Memulainya
Segala informasi dicari. Pengelola kampus dan mahasiswanya ditanya. Web ditelusuri sedalam mungkin. Detail. Biaya diperhitungkan.

Restu
Apakah memungkinkan untuk pulang menemui mereka? Ini cuma sebentar, 2 atau 3 tahun saja. Tapi jika tanpa restu, hati tidak tenang, mereka juga khawatir.

Pekerjaan Sekarang
Ini yang menjadi persoalan. Pendapan mapan, pengetahuan pekerjaan luas, tapi sedikit bermasalah pada hubungan antar pekerja. Biasa saja. Tapi titik jenuh sudah menggumpal, tidak tahan lagi ia akan segera meletus.

Doa
Allahmua ya Allah!
Aku bersyukur Engkau memberi aku kehidupan. Dan aku memohon ampunan atas segala kesalahanku.
Aku menyadari kesalahanku dan akan terus melakukannya, maka ya rabb, berilah aku waktu memperbaikinya. Engkau Maha Tau segala yang ada di hati kami. Sungguh kami takut kepada-Mu.

¤~~~¤
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, 21 May 2012

Aku Menemani Kesendirian yang Menepi

Aku Menemani Kesendirian yang Menepi
Oleh: hanspackard

Jika kesendirian dianggap sebagai kenistaan maka aku telah bosan dengan sunyi yang menyepi.
Jika kerinduan dianggap sebagai kelemahan jiwa, maka aku telah terseret-seret oleh samar suaramu yang menyerupai mimpi.

Tiada lagi kesendirian yang lebih senyap selain kesendirian yang telah menemaniku hingga penyapnya menjadi kekuatan baru untuk berani hidup.
Tiada kerinduan apapun yang lebih pilu selain kerinduan yang menganggap kenyataan adalah mimpi dan mimpi adalah hari ini.

Kesendirian menepi di sisi kerinduan yang meronta-ronta, seakan mengerti bahwa kerinduan telah begitu jauh melawan kodratnya.

Aku di sini.
Ya, aku di sini.

Aku menemani kesendirian yang bersandar lelah di lengan kiri ku.
Kami menenangkan kerinduan yang tersedu-sedu menceritakan bahwa kenyataan adalah mimpi dan mimpi adalah hari ini.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Sunday, 20 May 2012

Adakah Engkau Memperhatikan Malam Yang Seakan Tegar Pada Bayangnya?

Sekarang malam, ya memang malam sudah.
Malam begini tidak akan berarti apa-apa.
Malam begini kuyu, kaku dan pias.
Malam tidak mengartikan bahwa ia kehilangan harapan.

Malam tidak menginginkan ia dikenang sebagai kesedihan.
Malam berjalan sebagai siklus kehidupan yang tak ingin ada pretensi negatif terhadapnya.
Malam seakan tegar.

Jika malam, udara merayu manja tapi malam tetap dingin.
Jika malam, langit yang mendung tidak membuatnya pilu, malam begitu tegar.

Sekarang, di sini.
Aku menebus masa lalu dengan melewati malam begitu.
Aku bertanya kepadanya apakah ia yakin untuk tidak menceritakan kerinduannya.
Sekarang, di sini.
Aku tersungkur menghamba pada kerasnya malam.
Malam yang tegar untuk tidak memperdulikan yang sudah terjadi.

Sungguh, adakah engkau yang disana memperhatikan malam?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Thursday, 19 April 2012

Terbiasa untuk Menderita

Sulit rasanya untuk berpikir secara positif bahwa akan ada perubahan yang signifikan dari ketidakmampuan rakyat Indonesia agar terbebas dari kemiskinannya.

Saya berpendapat bahwasannya potensi yang ada baik SDA maupun SDM sudah mumpuni dan digali dengan maksimal. Namun yang menjadi masalah adalah hasil dari eksploitasi itu mengalami banyak penyimpangan. Ambil contoh misalnya, bumi Indonesia ditimbun Yang Kuasa dengan emas yang melimpah di tanah papua. Pernah dengar cerita dari teman yang tinggal di sana bahwa cukup gali sedikit saja di bawah rumahnya, maka bisalah mereka menemukan emas, saking banyaknya emas di sana.

Tapi apa yang terjadi kini, ratusan triliyun hasil alam itu kini dinikmati segelintir orang. Sudah menjadi fakta yang terang benderang bahwa rakyat papua sampai saat ini masih menderita miskin meski bumi mereka tertimbun emas.

Banyak pemikiran-pemikiran semacam ini agar diharapkan ada perbaikan untuk mereka yang berkuasa. Tapi ketika mereka memiliki kuasa tersebut, seolah-olah mereka tidak mampu. Ada tekanan yang membuat mereka tidak berdaya. Entah siapa yang menekan mereka.

Mereka dalam dilema lalu kemudian menyerah dan membiarkan kemiskinan ini terjadi sepanjang waktu, mereka lebih memilih untuk nyaman di kursi jabatan untuk waktu yang lebih lama dan keselamatan keluarga dan haga dirinya terjamin.

Mereka yang berkuasa tapi tidak memiliki kuasa.

Kemiskinan akan terus terjadi untuk waktu yang tidak dapat ditentukan kapan usainya, yang jelas rakyat juga sudah terbiasa untuk menderita.

Kebiasaan menderita seakan menjadi hal tidak perlu dirisaukan, padahal hakikatnya nasib kita sedang dipermainkan.

~untuk Indonesia yang lebih baik
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

To Test as The 1st Mobile Posting Blog

Posting ini adalah sebagai uji coba untuk sistem blogging via mobile.
Terimakasih jika pesan ini bisa dibaca dengan jelas. :)