Thursday 27 January 2011

Kita Perlu Melakukan Sesuatu untuk Ambisi yang Hampir Mati

Apa yang menyebabkan kita terlempar jauh ke tempat ini adalah bukan pertanyaan baru.
Ini kita pertanyakan sejak kita mengenal bahwa apa yang kita cari sebenarnya tidak ada.
Kita terseret lalu terbenam dalam lumpur kepedihan.
Yang kita cari tak kunjung memberi harap.

Kadang kita mencoba melupakan apa yang kita cari, tapi itu tidak berlangsung lama.
Tepatnya, kita seperti candu mencari yang belum kita temukan.

Segala cara kita pikirkan, entah itu realistis atau gila.
Tapi keadaan selalu menampar kita untuk tersadar bahwa semua tidak ada.
Kekecewaan dan kehampaan yang kita rasa akan semakin menyempit.
Serasa memutus urat nadi.

Kita tidak tahu apakah yang sudah kita rancang akan jadi kenyataan.
Kesulitan membentur kita.

Aku ingin kita menyadari bahwa ambisi ini hampir mati.
Semakin tidak berharga dan terasa semakin meninggi.
Aku ingin kita mulai menerima kenyataan.
Sekalipun kenyataan membuat sesak setiap kali menarik nafas.

Aku ingin kita melakukan sesuatu ...
Entah apa itu namanya

Tuesday 25 January 2011

Waktu kita sudah ingin berpisah di pertemuan terakhir

Waktu itu,
Ketika kita bertemu untuk kali terakhir, Engkau menatapku dengan cara yang berbeda
Cara yang kita sama mengerti bahwa itu adalah cara yang memang seharusnya engkau menatap

Tak ada yang bisa aku lakukan lagi ketika itu, aku sudah kalah
Semua sedang tidak berjalan dengan baik, nasib tidak memihak kita

Pada ketika itu, aku tidak bisa menjanjikan sesuatu hal atau melarang engkau meninggalkan kita
Sebab aku tidak yakin akan ada kebahagiaan dalam waktu dekat
Yang ada adalah kepedihan dan penderitaan yang berkepanjangan dan tidak tahu itu sampai kapan

Aku membiarkan engkau bebas dan sebebas-bebasnya untuk memilih
Sebab aku tidak bisa menjaminkan sesuatu untuk kebahagianmu

Hingga sekarang, penderitaan belum selesai tapi aku mengenangmu

Aku berandai-andai, jika waktu itu aku melarangmu dan memaksa engkau untuk bertahan,
Maka aku meyakini bagaimana engkau terperihkan oleh keadaan ini
Aku lega telah merelakanmu dan menikmati setiap detik kepedihan ini
Aku bangga telah berbesar hati tidak menuntut engkau untuk menunggu kita,
Sekalipun air mata ini menetes ke dalam jantungku

Sungguh aku menyesali ini ,,,

Saturday 15 January 2011

Yang Kita Inginkan Adalah Yang Bukan Kita Inginkan

Jauh sebelum hal ini kita bahas, sebenarnya kita sudah menghentikan diskusi ini
Dan kini, ketika semua yang kita anggap sudah tidak bisa diandalkan lagi, kita menginginkan diskusi yang lalu dibuka lagi

Aku sudah menegaskan hal ini kepadamu, bahwa siapapun yang menang dalam debat yang kau anggap diskusi itu, sebenarnya bukan yang sama-sama kita cari
Aku ingin memberitahumu bahwa yang kita ingin temukan idealnya adalah hal yang tidak ingin kita bahas

Berulang kali kita bertukar pikir, tapi yang tertukar hanya kebencian yang ekspilit
Apakah kau akan menyelasaikan ini???