Thursday 19 April 2012

Terbiasa untuk Menderita

Sulit rasanya untuk berpikir secara positif bahwa akan ada perubahan yang signifikan dari ketidakmampuan rakyat Indonesia agar terbebas dari kemiskinannya.

Saya berpendapat bahwasannya potensi yang ada baik SDA maupun SDM sudah mumpuni dan digali dengan maksimal. Namun yang menjadi masalah adalah hasil dari eksploitasi itu mengalami banyak penyimpangan. Ambil contoh misalnya, bumi Indonesia ditimbun Yang Kuasa dengan emas yang melimpah di tanah papua. Pernah dengar cerita dari teman yang tinggal di sana bahwa cukup gali sedikit saja di bawah rumahnya, maka bisalah mereka menemukan emas, saking banyaknya emas di sana.

Tapi apa yang terjadi kini, ratusan triliyun hasil alam itu kini dinikmati segelintir orang. Sudah menjadi fakta yang terang benderang bahwa rakyat papua sampai saat ini masih menderita miskin meski bumi mereka tertimbun emas.

Banyak pemikiran-pemikiran semacam ini agar diharapkan ada perbaikan untuk mereka yang berkuasa. Tapi ketika mereka memiliki kuasa tersebut, seolah-olah mereka tidak mampu. Ada tekanan yang membuat mereka tidak berdaya. Entah siapa yang menekan mereka.

Mereka dalam dilema lalu kemudian menyerah dan membiarkan kemiskinan ini terjadi sepanjang waktu, mereka lebih memilih untuk nyaman di kursi jabatan untuk waktu yang lebih lama dan keselamatan keluarga dan haga dirinya terjamin.

Mereka yang berkuasa tapi tidak memiliki kuasa.

Kemiskinan akan terus terjadi untuk waktu yang tidak dapat ditentukan kapan usainya, yang jelas rakyat juga sudah terbiasa untuk menderita.

Kebiasaan menderita seakan menjadi hal tidak perlu dirisaukan, padahal hakikatnya nasib kita sedang dipermainkan.

~untuk Indonesia yang lebih baik
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

To Test as The 1st Mobile Posting Blog

Posting ini adalah sebagai uji coba untuk sistem blogging via mobile.
Terimakasih jika pesan ini bisa dibaca dengan jelas. :)