Sunday 20 May 2012

Adakah Engkau Memperhatikan Malam Yang Seakan Tegar Pada Bayangnya?

Sekarang malam, ya memang malam sudah.
Malam begini tidak akan berarti apa-apa.
Malam begini kuyu, kaku dan pias.
Malam tidak mengartikan bahwa ia kehilangan harapan.

Malam tidak menginginkan ia dikenang sebagai kesedihan.
Malam berjalan sebagai siklus kehidupan yang tak ingin ada pretensi negatif terhadapnya.
Malam seakan tegar.

Jika malam, udara merayu manja tapi malam tetap dingin.
Jika malam, langit yang mendung tidak membuatnya pilu, malam begitu tegar.

Sekarang, di sini.
Aku menebus masa lalu dengan melewati malam begitu.
Aku bertanya kepadanya apakah ia yakin untuk tidak menceritakan kerinduannya.
Sekarang, di sini.
Aku tersungkur menghamba pada kerasnya malam.
Malam yang tegar untuk tidak memperdulikan yang sudah terjadi.

Sungguh, adakah engkau yang disana memperhatikan malam?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

No comments:

Post a Comment